Gambar :(Koleksi Atin)
Referensi tahun baru 2019 yang masih bingung mau kemana, eh sama siapa?
Mungkin tempat ini bisa buat pilihan referensi hehe.
Kalau aku nostalgia.
Kalau kamu? Barangkali kita sama an cieeeh....
#introo: Konon katanya banyak sejarah, Saya tidak akan memulai cerita mistis.
Ada yang bilang  tempat ini dulu adalah berkat jasa belanda, dulu pada zaman penjajah belanda para rakyat Indonesia ada yang dipekerjakan untuk membuat tanggul tersebut. konon katanya tanggul tersebut dibuat dari hasil galian sungai di sebelah barat tanggul. Hasil galian dari sungai tersebut membuat sungai semakin lebar dan dalam, sudah jelas tanah hasil galian tersebut lebih tinggi dari ukuran tanah pada umumnya di desa kami. Tinggi tanggul hampir dua meter dari ukuran orang dewasa. orang desa kami menyebutnya ‘benteng dhuwur’.  Istilah tersebut pasti menjadi kenangan indah dan unik dari beberapa orang yang lahir tahun 90an.
Tanah di sekitar sana pada tahun 90an sangat subur, dan pasti generasi  tahun 90an ikut merasakan keberkahannya ketika hasil sawah panen (haha) seperti: palawija, timunsuri, mentimun, semangka, melon, kedelai, cabe, padi, jagung, tebu dan itu semua milik tetangga (haha)
Saat kemarin saya tengok lagi ‘benteng dhuwur’ tersebut sudah tidak seperti dulu lagi  ukuran tanah hampir semakin rendah. (hixhix sedih aku tuh).
Namun angin di sana tetap sepoy-sepoy, adem, tentram, ya ..memang tidak sama dengan angin pegunungan di Ayana, bandungan Kab. Semarang. karena geografis kami adalah dekat dengan pesisir pantai utara. Namun pastinya  sangat beda jauh dari suasana seperti di perkotaan.

#tadabbur ke kampung lama.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Cinta Tukang Buah dan Tukang Sayur (Jenis Teks Anekdot)

Contoh Humor